Perancangan Board Game Sebagai Media Pembelajaran Tentang Pendakian Gunung
DOI:
https://doi.org/10.32815/jeskovsia.v6i01.742Keywords:
media pembelajaran, Pendakian Gunung, Board GameAbstract
Prosedur pendakian dalam pendakian gunung sangatlah penting dan cara pendaki agar dapat terhindar dari kecelakaan pendakian. Meskipun sudah banyak media web ataupun media sosial yang mengajarkan tentang hal ini namun sebagian besar pendaki awam masih mengabaikan dan tidak menerapkan prosedur pendakian dalam pendakian mereka terutama pada kalangan anak muda. Kesadaran mengenai prosedur pendakian yang tepat harus ditumbuhkan kepada anak muda agar dapat menerapkan prosedur pendakian dengan baik dan tepat. Tujuan penelitian ini untuk merancang board game ”Mountainance” sebagai media pembelajaran dan menumbuhkan kesadaran pendaki awam untuk kalangan anak muda mengenai prosedur pendakian gunung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, strategi linear dan pendekatan kombinasi. Hasil penelitian ini adalah anak muda menjadi lebih sadar akan prosedur pendakian setelah memainkan board game “Mountainance”.
Downloads
References
Falim, A. S. (2018). The Use of Board Games as Learning Media of Project Time Management. Journal of Nonformal Education JNE 4 (1) 69-78.
Febriyan, Gana Edgar. 2017. Peranan Sekolah Dalam Menanggulangi Perilaku Menyimpang Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Kota Magelang. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Handriyantini, E., Kom, S., & Mt, M. (2009). Permainan edukatif (educational games) berbasis komputer untuk siswa sekolah dasar. Malang: Sekolah Tinggi Informasi & Komputer Indonesia.
Istianto, T. (2013). Perancangan board game tentang bercocok tanam di rumah. Jurnal DKV Adiwarna, 1(2), 11.
Meiryani (2021). Memahami Skala Likert Dalam Penelitian Ilmiah. https://accounting.binus.ac.id/2021/08/13/memahami-skala-likert-dalam-penelitian-
ilmiah/
Mubarak, A. (2013). Board Game Pahlawan Kemerdakaan Ksatria Mahardhika. JBPTUNIKOMPP.
Wijaya, et al. (2017). Perancangan Board Game Sebagai Media Pembelajaran Manfaat Sayuran Untuk Kesehatan Bagi Anak Usia 6-8 Tahun. Jurnal DKV Adiwarna Vol(7).
Paramudita Yusuf, Mayang, Hadi Sudarmanto. (2017). Dinamika Teamwork Pada Pendaki Gunung Dalam Mencapai Kesuksesan Pendakian. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Hendro, B. B. (2019). Mendaki Gunung, Jangan Jadikan Sekedar Tren. https://mediaindonesia.com/read/detail/228789-mendaki-gunung-jangan-jadikan-
sekadar-tren
Puspita, S. (2019). Kecelakaan Pendakian Gunung di Indonesia Meningkat 4 Tahun Terakhir. https://travel.kompas.com/read/2019/03/06/170000227/kecelakaan-pendakian-gunung-di-indonesia-meningkat-4-tahun-terakhir
Puspita, S. (2019). 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pendaki saat Mendaki Gunung. https://travel.kompas.com/read/2019/04/09/160400327/5-kesalahan-yang-sering-dilakukan-pendaki-saat-mendaki-gunung?page=all
Sarwono. (2017). Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Unjianto, B. (2012). Jumlah Gunung Api Indonesia Terbanyak di Dunia. http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/09/30/131366/Jumlah-Gunung-Api-Indonesia-Terbanyak-di-Dunia
Wicaksono, N. H. (2019). Sepanjang Tahun 2018, Gunung Semeru Didaki 853 Ribu Orang. https://travel.detik.com/travel-news/d-4368444/sepanjang-tahun-2018-gunung-semeru-didaki-853-ribu-orang
Zaman, et al. (2010). Games Kreatif Pilihan Untuk Meningkatkan Potensi Diri & Kelompok. Jakarta: Gagas Media. https://travel.kompas.com/read/2019/04/09/160400327/5-
kesalahan-yang-sering-dilakukan-pendaki-saat-mendaki-gunung?page=all
Downloads
Published
Issue
Section
License
Hak cipta pada artikel akan dialihkan ke JESKOVSIA (Jurnal Desain Komunikasi Visual Asia) jika artikel tersebut telah diterima untuk diterbitkan. Author menyatakan mengalihkan seluruh hak cipta, tanpa batasan apapun kepada JESKOVSIA. Author dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa artikel yang telah dibuat adalah karya asli penulis yang tertera di artikel, kecuali untuk materi yang jelas diidentifikasi sumber aslinya, dengan pemberitahuan izin dari pemilik hak cipta jika diperlukan. Pengalihan hak cipta mencakup hak eksklusif untuk memperbanyak dan mendistribusikan artikel, termasuk cetak ulang, terjemahan, reproduksi fotografis, microform, form elektronik (offline, online) atau reproduksi lain yang serupa.